Festival berjalan di atas api di Jepang yang dikenal sebagai “Hiwatari-Matsuri”, merupakan festival tahunan yang berlangsung pada hari Minggu kedua di bulan Maret di Takao-san Yakuo-in Yuki-ji Temple, Tokyo.
Ritual ini berasal lebih dari seribu tahun dan masih dilakukan oleh Shugendo atau “Yamabushi”. Ritual ini dikatakan untuk membantu mendapatkan perdamaian, kesehatan dan keberuntungan.
Ribuan pengunjung, yang sebagian besar terdiri dari orang-orang setengah baya hingga lanjut usia, berbaris dengan kamera pada acara tahun ini, berfoto dan mengagumi orang-orang berpakaian tradisional tersebut, saat mereka berjalan melintasi abu yang panas. Nyanyian mewarnai suasananya, cahaya kamera pun berkelap-kelip dan tentu saja, aroma dari api dan abu yang pekat.
Tapi apa yang menyenangkan dari suatu festival tanpa interaksi pengunjung atau partisipasi? Festival berjalan di atas di Jepang ini juga mendorong para pengunjung untuk terlibat dalam prakteknya, yang membiarkan kalian berjalan di atas abu sendirian, namun setelah abu tersebut sedikit didinginkan. Dikatakan bahwa para pria, wanita dan anak-anak melepas sepatu mereka dan berjalan melintasi abu yang membara untuk bergabung dalam upacara tersebut.
Ritual ini berasal lebih dari seribu tahun dan masih dilakukan oleh Shugendo atau “Yamabushi”. Ritual ini dikatakan untuk membantu mendapatkan perdamaian, kesehatan dan keberuntungan.
Ribuan pengunjung, yang sebagian besar terdiri dari orang-orang setengah baya hingga lanjut usia, berbaris dengan kamera pada acara tahun ini, berfoto dan mengagumi orang-orang berpakaian tradisional tersebut, saat mereka berjalan melintasi abu yang panas. Nyanyian mewarnai suasananya, cahaya kamera pun berkelap-kelip dan tentu saja, aroma dari api dan abu yang pekat.
Tapi apa yang menyenangkan dari suatu festival tanpa interaksi pengunjung atau partisipasi? Festival berjalan di atas di Jepang ini juga mendorong para pengunjung untuk terlibat dalam prakteknya, yang membiarkan kalian berjalan di atas abu sendirian, namun setelah abu tersebut sedikit didinginkan. Dikatakan bahwa para pria, wanita dan anak-anak melepas sepatu mereka dan berjalan melintasi abu yang membara untuk bergabung dalam upacara tersebut.
SOURCE
